November 2017


Wakapolri Komjen Pol. Drs. Syafruddin, M.Si. menghadiri program kunjungan ke Australian Federal Police (AFP) Headquarter, Australian Federal Police (AFP) College, Dan Australian Institute Of Police Management (AIPM).

Australian Federal Police (AFP) College di Barton, Canberra adalah Organisasi Pelatihan Terdaftar di bawah Australian Skills Quality Authority (ASQA). AFP College mengembangkan, memberikan dan mengkoordinasikan program pelatihan untuk badan penegak hukum Internasional. Pelatihan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama antara mitra penegakan hukum dan AFP.

Australia membutuhkan eksekutif layanan polisi dan darurat berperforma tinggi dengan integritas dan karakter yang hebat. Australian Institute of Police Management (AIPM) memegang peranan penting dalam memastikan hal ini terjadi, melalui penyediaan program pengembangan eksekutif dan kepemimpinan untuk petugas kepolisian dan petugas darurat. AIPM telah menjadi bagian integral dalam pengembangan manajer dan eksekutif layanan polisi dan darurat melalui program manajemen dan kepemimpinan

Wakapolri dengan didampingi Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Unggung Cahyono, beserta pejabat Polri lainnya. Dalam kunjungan tersebut Wakapolri menyampaikan kekagumannya terhadap kegiatan program kunjungan tersebut.

"Saya sangat kagum dan senang dengan kunjungan ini, karena sangat banyak penjelasan yang saya dengar dan lihat sendiri," ucap Wakapolri.

Komjen Pol. Syafruddin menambahkan, menurutnya kegiatan ini sangat banyak memberikan refrensi untuk kemajuan Polri.

"Ini akan kami jadikan refrensi bagi kemajuan Polri," pungkasnya


Kediaman Herbet dan istri yang direnovasi total oleh Polsek KKP Polres Tanjungpinang. Rumah di tepi Sungai Dompak ini tadinya berukuran 2,5 × 3,5 meter dan telah berubah menjadi lebih luas: 4x6,5 meter. (Foto: Andri)
Bukan main bahagia, Herbet (67) dan istrinya Junah (63). Rumah mereka yang tadinya berukuran 2,5 × 3,5 meter kini telah berubah menjadi lebih luas: 4x6,5 meter. Ini berkat bedah rumah dilakukan jajaran Kepolisian Sektor Kawasan Khusus Pelabuhan (Polsek KKP) Polres Tanjungpinang.



Dua pekan lalu tempat tinggal Herbet bersama istrinya di tepian Sungai Dompak - persisnya di RT 03/01 Dompak Lama, hanya berupa kubus, berupa kotak tanpa pembagian ruangan. Kondisinya bahkan terbilang tidak layak sebagai hunian. Lantainya papan tanpa karpet hingga terasa sangat dingin pada malam hari, namun tidak ada jendela permanen sebagai media sirkulasi udara.

Adalah Kompol Darmawan, Kapolsek KKP Polres Tanjungpinang merasa tergerak untuk membantu si empunya rumah. Ketika itu dua pekan lalu. Sembari melakukan pengawasan di Pelabuhan Merbau yang tidak jauh dari tempat Herbet tinggal, Darmawan mengumpulkan data pemilik.

Dari data dikumpulkan, baik dari Ketua RW maupun tetangga sekitar, diketahui Herbet adalah seorang nelayan yang sudah tidak aktif lagi. Kondisi ini disebabkan dia sudah sering mengalami sakit. Istrinya Junah bekerja sebagai buruh cuci harian.

Keduanya punya 3 anak: 2 pria dan seorang wanita. Dua anak lelaki mereka tidak berpendidikan mapan. Tidak tamat SD dan bekerja sebagai buruh harian sehingga tidak bisa membantu Herbet dan Junah dalam hal ekonomi. Terlebih kedua anak lelaki Herbet yang sudah bekeluarga dan memiliki tanggungjawab untuk itu.

"Intinya saya merasa Pak Herbet dan Bu Juna layak untuk dibantu," tegas Darmawan.

Bermodal Rp1,1 juta di dompet, Ia lalu berinisiatif memanggil tukang untuk memperkirakan kebutuhan sekaligus mengerjakannya.

Pendek cerita, keesokah harinya material seadanya tersedia. Mulai dari kayu, paku, serta peralatan lain. Darmawan kemudian menggagas untuk mengumpulkan 30 personel Polsek KKP yang dia bawahi. 

"Personel sengaja saya perintahkan untuk membantu tiga orang tukang yang diupah. Tentu keterlibatan personel ini tidak mengganggu tugas keseharian," tandas Darmawan.

Dan tidak hanya tenaga, personel Polsek KKP yang terlibat dalam bedah rumah ini juga secara sukarela menyumbang dana. Besaran dana beragam sesuai kemampuan. 

Bedah rumah itu dilakukan setiap hari tanpa henti. Dua minggu kemudian. Bedah rumah kelar. Dari total dana terkumpul sebesar Rp21 juta, rumah Herbet dan istri telah berubah total. Rumah yang tadinya berukuran 2,5 × 3,5 meter kini menjadi 4x6,5 meter yang dilengkapi 1 kamar tidur, kamar mandi, dan ruang tamu sekaligus ruang keluarga. 

"Saya sangat berterima kasih," kata Herbet, Selasa (7/11/2017) pagi tadi.

Ucapan terimakasih itu dia sampaikan kepada Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardianto Tedjo Baskoro didampingi Kompol Darmawan serta anggotanya yang melakukan serah terima kunci.

Dalam kesempatan ini, AKBP Ardianto gebrakan dilakukan POlsek KKP ini sedianya juga dapat dilakukan polsek lain di bawah Komanda POlres Tanjungpinang.

"Saya berharap polsek lain dapat melakukan pendataan di wilayahnya. Ini (yang dilakukan Polsek KKP) menjadi contoh bagi yang lain. Bahwa di tempat kita bertugas masih ada orang-orang yang harus dibantu," tegasnya.

Disamping melakukan bedah rumah, di Kampung Dompak lama ini, Kapolres berencana melakukan pembenahan terhadap fasilitas MCK yang sudah ada.

"Kalaupun memadai, paling tidak kami akan membantu pompa air yang menurut warga tidak ada di MCK tersebut," tutupnya.



Muslimat NU wilayah Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan anti terhadap radikalisme dan terorisme yang dituangkan dalam sebuah deklarasi di Asrama Haji Batam, Jumat (3/11).
Deklarasi diucapkan di hadapan sekitar 500 anggota Muslimat NU Batam, dalam rangkaian acara Holakoh Ulama dan Umaro, yang dihadiri Kapolda Riau Irjen Pol Sam Budigusdian MH, yang membuka Holakoh sekaligus pembicara utama.
Pembicara lainnya dalam Holakoh bertema Mencari Strategi bersama Peningkatan Keamanan Daerah dalam rangka Penangkalan Radikalisme dan Terorisme adalah ahli bidang terorisme Prof Dr Hermawan Sulistyo atau Prof Kikiek. Kemudian tokoh NU HM Zainuddin dan Ketua PW Muslimat NU Kepri Ibu Hj. Noorjannah Gani Lasa yang memberi sambutan.
Dalam paparannya, Kapolda Kepri merunut perkembangan terorisme dari waktu ke waktu dan mengingatkan upaya deradikalisasi bukan hanya tanggung jawab polisi saja, tapi harus melibatkan semua pihak termasuk kaum ibu yang tergabung dalam Muslimat NU.
” Mereka yang terpapar paham radikal adalah keluarga kita juga, yang harus kita kembalikan,” jelas Kapolda, sebagaimana rilis yang diterima Suara Karya, Sabtu (4/11). 
Kapolda  juga mengungkap data kinerja Polda Kepri dalam melakukan menangkal berkembangnya radikalisme dan terorisme di Batam dan sekitarnya.
Sementara itu, Prof Kikiek mengungkap pengalaman pribadinya, di mana keluarga terutama kaum perempuan sangat berperan penting dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme. “Kita sangat mengandalkan kaum perempuan. Jika tidak ibu-ibu yang melakukannya, entah apa yang terjadi,” kata Prof Kikiek.
Juga diakui HM Zainuddin bahwa benteng terakhir di keluarga adalah ibu. ” Jadi memegang peran yang sangat sentral,” kata HM Zainuddin, yang setelah pemaparannya diikuti dengan deklarasi.
Berikut isi deklarasi:
1. Atas berkat rahmat Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya kemerdekaan dan kehidupan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 terus terjaga dan berkesinambungan.
2. Ulama berpendapat bahwa gerakan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan Islam di Irak dan Syria (ISIS) namun tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil ’alamin (rahmat bagi alam semesta). Sebaliknya, ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak dengan kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara bangsa yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan penjajahan. Maka bila Gerakan Radikal dan Terorisme tidak ditangkal sangat potensial memecah belah persatuan umat Islam dan menggoyahkan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945.
3. Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk tidak terhasut oleh agitasi dan provokasi Radikalisme dan Terorisme, baik di Indonesia maupun di dunia. Dan kepada segenap organisasi/lembaga Islam, masjid/mushalla, dan keluarga Muslim untuk meningkatkan kewaspadaan dan menangkalnya.
4. Mendukung langkah cepat, tepat, dan tegas Pemerintah Indonesia untuk melarang Gerakan Radikalisme dan Terorisme, Penegakan hukum sesuai dengan perundangan yang berlaku.

Puslitbang Mabes Polri Mengajarkan Penelitian E-Tilang Kepada Sat Lantas Polres Tanjungpinang

Tribratanews.kepri.polri.go.id-Tanjungpinang-Polres Tanjungpinang khususnya Satuan Lalu Lintas pagi ini, Kamis 12/4 menerima kunjungan ...

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget